Tokoh merupakan salah satu yang mutlak (harus)
ada dalam sebuah cerita. Kehadiran tokoh membuat cerita menjadi hidup. Cerita
tanpa tokoh, maka cerita akan “mati”. Ya, tokoh adalah unsur sangat penting
dalam cerita. Tokoh bisa diartikan sebagai yang bermain peran atau memerankan
peran tertentu dalam cerita.
Pada judul tulisan ini saya menulis
tokoh dan penokohan. Samakah antara keduanya? Ya, sama. Karena keduanya
sama-sama penghidup suasana. Lalu, untuk apa ditulis dua-duanya kalau memang
sama? bukankah lebih aktif ditulis satu saja? Tidak ada kejadian yang tanpa
sebab. Tidak ada sesuatu di dunia ini yang sia-sia. Ada alasan di balik
semuanya. Atau dengan kata lain, hukum sebab-akibat berlaku di sini. Ups, tapi
kita tidak akan membahas hukum sebab-akibat. Kita akan membahas tokoh dan
penokohan.
Setelah mengetahui tokoh, ada baiknya
sedikit kita membahas penokohan. Jika tokoh adalah yang berperan (orang yang
memerankan peran tertentu), sedangkan penokohan adalah watak atau kepribadian
masing-masing tokoh. Penulis bisa melakukan berbagai cara untuk menggambarkan
watak masing-masing tokohnya.
Baca juga : Tips dan Trik Agar Tulisan Asyik Dibaca Berulang-ulang
Namun, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyajikan tokoh dan penokohan. Berikut pemaparannya secara
ringkas.
1.
Sertakan tokoh sekadarnya saja.
Dalam membuat cerita,
kita harus menyajikan tokoh secukupnya saja. Tidak perlu menyertakan tokoh yang
terlalu banyak. Tokoh-tokoh yang disajikan dalam cerita adalah tokoh-tokoh yang
diperlukan dalam menghidupkan alur cerita. Tokoh utama atau tokoh figuran sama
saja. Mereka adalah yang dibutuhkan. Ketika kita menyertakan tokoh yang terlalu
banyak dan tidak penting, maka justru akan membingungkan kita sendiri dalam
menokohkan atau mengarakterkan tokoh-tokohnya. Selain itu, pembaca juga akan
kebingungan mengikuti alur yang kita ceritakan karena tokohnya terlalu banyak.
2.
Konsistensi penokohan.
Ketika membuat cerita, kita harus
menyajikan tokoh dengan karakter yang konsisten. Ketika kita sudah menentukan
watak tokoh tertentu, maka saat itulah kita berupaya sekuat mungkin untuk memertahankan
karakter tokoh di balik gempuran-gempuran konflik dalam alur yang kita
ciptakan. Sangat tidak diperkenankan menyajikan penokohan atau karakter tokoh
yang tidak konsisten.
3.
Hindari masuknya karakter kita masuk ke dalam tokoh.
Setiap
penulis memiliki kepribadian atau karakter tertentu. Ya, karena kita manusia. Hehe.
Setiap manusia memiliki karakter. Namun, dalam menulis kita harus mencegah
masuknya karakter kita ke dalam tokoh dalam cerita. Buatlah karakter tokoh
seberbeda mungkin dengan karakter kita. Sajikan karakter khusus pada
masing-masing tokohnya.
Baca Juga : Bagaimana Membuat dan Mengelola Konflik Agar Naskah Menjadi Menarik
4.
Bijak menamai tokoh.
Mungkin hal ini terkesan sepele.
Apalah arti sebuah nama dalam cerita? Ia kan hanya pelengkap alias pemanis
cerita saja. Adakah yang bertanya begitu? Nama itu penting. Sangat penting. Dalam
memberi nama tokoh kita harus bijak. Jangan asal memberi nama.
Pada contoh
ringan, misalnya kita mengangkat cerita dengan latar dan tokoh orang Rusia,
maka kita harus tahu karakter nama (nama yang khas di suatu wilayah atau
negara) orang-orang Rusia. Karena ketika kita menggunakan nama Cina untuk orang
Rusia, maka tidak cocok dan terkesan “ngawur”. Walau bertetangga negara Cina
dan Rusia memiliki karakter nama yang berbeda.
Zheng Chang, Wu Lei, dan Shang
Min merupakan contoh nama-nama orang Cina. Aleksandr Kuzmanov, Vladimir Galiyulin,
dan Viktor Eremenko merupakan contoh nama-nama orang Rusia. Jauh berbeda, kan?
Jadi, hati-hati dalam menamai tokoh. Pastikan nama tokoh yang kita sajikan cocok
dengan keadaan yang kita angkat.
5.
Membedakan nama tokoh laki-laki dan perempuan.
Sebagai
penulis kita harus mampu dan menyajikan nama tokoh yang sesuai dengan jenis
kelaminnya. Ketika menyajikan tokoh laki-laki, maka kita harus menggunakan nama
laki-laki. Andi, Alex, Budi, Doni, dan Zaki merupakan contoh nama laki-laki orang
Indonesia. Lisa, Novi, Rena, Eli, dan Silvia merupakan contoh nama perempuan
orang Indonesia.
Hindari atau minimalisasi penggunaan nama tokoh yang bisa digunakan
keduanya atau nama laki-laki yang disematkan pada perempuan dan sebaliknya,
nama perempuan yang disematkan pada laki-laki.
6.
Pastikan nama-nama tokohnya berbeda satu dengan yang
lain.
Mengapa demikian? Karena untuk memudahkan kita dalam membedakan satu
tokoh dengan tokoh yang lain. Meminimalisasi penggunaan nama tokoh yang mirip
justru akan menyulitkan kita dalam menyajikan karakter masing-masing. Selain itu,
nama tokoh yang mirip justru membingungkan. Ketika kita dan teman kita memiliki
nama panggilan yang sama dan saat itu ada orang yang memanggil, maka kita pun
bingung mana yang dipanggil.
Baca juga: Mengungkap Rahasia yang Terdapat di Dalam Proposal Penawaran Naskah
7.
Berikan nama tokoh seperlunya saja.
Cerita yang
melibatkan tokoh yang banyak tidak perlu semuanya dinamai. Misalnya, penonton
sepakbola di sebuah stadion yang berjumlah ratusan. Tidak perlu menamainya
semua. Cukup dengan para penonton yang memenuhi tribun stadion saja. Jadi, nama
itu diberikan kepada tokoh-tokoh yang berperan penting dalam cerita. Bukan
semua tokoh.
Demikian beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menyajikan tokoh dan penokohan dalam cerita. Sebenarnya jika ingin belajar cara membuat karakter tokoh yang keren dan hidup tentu kita tahu siapa jagonya, iya tentu Asma Nadia jagonya.
Nah.. kabar gembiranya Asma Nadia lagi buka Kelas Novel Online. Mungkin ini Kelas yang Anda tunggu-tunggu selama ini. Silahkan cek dulu materi yang akan Anda dapatkan. Jika itu yang Anda cari saran kami segera daftar, karena kita tidak tahu kapan Asma Nadia bisa meluangkan waktunya lagi untuk berbagi ke kita.
Semoga
bermanfaat.
----------------------------------------------------
Dapatkan artikel terbaru kami
Bagaimana cara menyusun kalimat, menjadi kalimat indah?
ReplyDeleteMenarik banget, nih. Nah, buat temen-temen yang pengen tahu apa itu Tokoh dan Penokohan, coba baca artikel ini deh : Tokoh dan Penokohan
DeleteSungguh pembahasan tentang cara menyajikan Tokoh dalam novel yang sangat bermanfaat. Terima kasih.
Delete