Tuesday, January 24, 2017

Berikut ini cara agar Naskah kita pantas untuk diterbitkan


Saya pernah membaca sebuah tulisan sekaligus mendengar sebuah pernyataan yang lebih kurang seperti ini. Sebelum melamar perempuan, kita dianjurkan untuk memantaskan diri terlebih dahulu. 

Ya, karena jodoh itu ibarat cermin diri. Jika diri kita baik, maka kita akan berjodoh dengan orang baik. Dan jika diri kita tidak baik, maka bisa dipastikan jodoh kita juga tidak baik. Siapa sih yang tidak ingin berjodoh dengan yang terbaik. 

Oleh karena itu, kita harus memantaskan diri bertemu dengan orang yang terbaik itu dengan terus dan terus memperbaiki diri. Ups, saya tidak mengajak untuk membahas jodoh. Namun, saya ingin mengajak kita semua untuk memantaskan diri naskah untuk diterbitkan. Maksudnya, apa saja yang harus kita lakukan supaya naskah kita layak untuk diterbitkan? Yuk, simak tulisan ini sampai akhir...
    


     1.      Sesuaikan momen. 
            Kita harus mampu memprediksi pembicaraan yang hangat setengah tahun setelah kita mengirimkan naskah kita mengingat koreksi naskah berkisar tiga sampai enam bulan. Ketika naskah kita sejalan dengan pembicaraan pada saat diterbitkan, maka kemungkinan naskah diterima akan semakin besar. Misalnya, ketika enam bulan lagi akan ada Pemilu, maka kita bisa menuliskan naskah yang berbicara seputar politik.

      2.      Lakukan observasi. 
          Sebelum menentukan tema yang diangkat menjadi tulisan, kita harus melakukan observasi terlebih dahulu. Untuk apa? Penerbit biasanya enggan menerbitkan naskah yang sudah pernah diterbitkan. Misalnya, kita hendak menuliskan nama-nama anak dalam bahasa Arab beserta artinya, padahal penerbit sudah pernah menerbitkan buku tentang itu. Maka, kemungkinan besar naskah kita ditolak. Buatlah naskah yang berbeda. Jikalaupun mirip, misalnya tentang hal-hal beraroma romantis, kita bisa membuat hal istimewa tentang romantis yang belum pernah dibahas di buku-buku sebelumnya.


      3.      Pahami kriteria penerbit. 
                  Setiap penerbit pasti menentukan kriteria naskah yang akan diterbitkan. Misalnya, diketik dengan font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,5, berjumlah minimal 200 halaman A4. Saat itu kita harus mengondisikan naskah kita memenuhi kriteria itu. Tidak diperkenankan menyalahi salah satunya seperti diketik dengan font yang lain atau halamannya 199 (kurang dari angka minimal, 200 halaman). Kepatuhan penulis dalam pemenuhan kriteria penerbit merupakan cermin dari keseriusan penulis dalam menerbitkan naskahnya.

      4.      Kondisikan jadwal penerbit. 
           Penerbit memiliki jadwal dalam menerbitkan. Kita harus lihai dalam mengondisikan kapan naskah kita harus dikirimkan. Jangan sampai kita mengirimkan naskah ketika jadwal penerbitan sudah penuh. Akibatnya naskah kita akan ditolak alias tidak diterbitkan.

      5.      Awas ghost writer! 
            Fenomena ghost writer merupakan hal yang marak dalam dunia kepenulisan. Ghost writer adalah orang yang mampu menghasilkan naskah sesuai dengan target, sesuai jumlah halaman, sesuai kualitas, dan sesuai jadwal penerbitan. Ada beberapa penerbit yang memiliki ghost writer. Sebagai penulis kita dituntut mampu bersaing dengan mereka, jika ingin menerbitkan di penerbit yang memiliki ghost writer.

     6.      Pastikan tepat sasaran. 
           Sebagai penulis kita harus jeli dalam menentukan penerbit. Ketika kita memiliki naskah fiksi, maka kita harus mengupayakan atau mencari penerbit yang biasa menerbitkan naskah fiksi sesuai dengan genre fiksi kita. Sebaliknya, jika kita memiliki naskah nonfiksi, maka kita harus mencari penerbit yang biasa menerbitkan naskah nonfiksi sesuai dengan genre nonfiksi yang kita tulis. Jangan sampai salah masuk. Kesalahan memasukkan naskah bisa berakibat fatal, yaitu naskah ditolak. Misalnya, naskah fiksi dikirim ke penerbit nonfiksi. Sudah jelas tidak nyambung.



      7.      Mengenalkan diri. 
            Biasanya penerbit lebih suka menerbitkan naskah dari orang-orang terkenal. Hal itu terjadi karena alasan pasar. Ya, orang-orang terkenal semisal artis bisa dipastikan tulisannya akan digandrungi orang yang nge-fans dengannya. Lalu, bagaimana solusinya sedangkan kita bukan siapa-siapa? 
        Solusinya adalah menjadikan diri kita siapa-siapa. Hehe. Misalnya, ketika kita sudah pernah menerbitkan minimal sebuah karya atau ketika kita aktif dalam sebuah perkumpulan, komunitas, atau organisasi besar, maka penerbit akan menilai kita sebagai orang yang dikenal. Artinya, kita memiliki pasar (kalau dalam bahasanya penerbit). 
         Jadi, kita harus menjadi tokoh atau orang yang dikenal banyak orang dalam hal kebaikan. Misalnya dengan aktif di komunitas, lembaga, atau organisasi besar, sudah pernah menerbitkan buku (yang artinya orang sudah mengenal kita sebagai penulis), dan lain sebagainya.

      8.      Kondisikan tulisan. 
            Kita sebagai penulis harus jeli dan lihai dalam mengondisikan tulisan. Kalimat, huruf, dan segenap unsur fisik tulisan harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai membingungkan editor. Jika editor sudah bingung, maka kemungkinan besar naskah akan ditolak. Jadi, buatlah naskah sebaik-baiknya.

      9.      Sabar. 
               Penulis adalah orang yang sabar. Ia bersabar menanti sebuah jawaban dari editor. Ketika editor meminta menyatakan akan mengumumkan naskahnya tiga bulan kemudian, maka kita tidak perlu menghubungi editor selama tiga bulan ke depan. ketika telah lewat tiga bulan, baru kita boleh menghubungi jika naskah kita belum diumumkan juga. Jangan menanyakan naskah kita sebelum waktu yang telah ditentukan, karena bisa jadi membuat kesal editor dan akhirnya naskah kita ditolak, sebagus apapun naskah itu.


Sudah pantaskah naskah kita untuk diterbitkan? Sudah pantaskah kita menyandang sebagai penulis? Kalau belum, sembilan tips di atas bisa kita lakukan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba mengaplikasikan ilmunya.

----------------------------------------------------

Dapatkan artikel terbaru kami
Dengan masukkan nama dan email Anda di bawah ini




BERMANFAAT? Boleh SHARE Klik Di Bawah Ini

1 comment:

  1. Play casino - No.1 for the Casino Guru
    No longer casinosites.one have aprcasino the opportunity to go to the casinos or read the reviews of https://sol.edu.kg/ the slots you love. septcasino But they're not always the same. Sometimes you have herzamanindir.com/ a new online

    ReplyDelete


Catagories

cerpen (1) drafting (8) editing (4) fiksi (12) karya ilmiah (4) Lomba (1) nonfiksi (8) novel (9) penulis (11) prewriting (2) Publishing (4) puisi (2) Tips dan Trik (20)

SEARCH