Bagaimana
tulisan kamu? Iya kamu? Masih semangat untuk menulis?
Sebagai
penulis pemula, “mood” terkadang menjadi alasan untuk membuat diri kurang
bertahan dalam menulis. Jika sudah terbiasa dalam menulis, tidak ada kata mood
dalam menulis. Karena menulis bukan lagi didasarkan seberapa mood atau tidaknya
kita, tapi seberapa kita mampu untuk terus menulis dalam kondisi apapun.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan terutama sebagai seorang penulis pemula
untuk menjaga rasa nyamanmu dalam menulis.
1. Perbaiki niat
Hal
dasar sebagai seorang penulis kembali ke niat. Semua apa yang dilakukan baik
dan buruk tergantung pda niatnya. Jika kamu sebagai penulis pemula niat utama
untuk menulis agar tenar bisa terkenal dimana-mana, bisa jadi itu akan
maeruntuhkan dengan cepat mood yang kamu punya.
Jika itu yang menjadi hal utama
kamu akan kesulitan bisa konsisten sebagai seorang penulis. Karena, jika kamu
sudah memiliki sebuah tulisan tapi respon orang sedikit, dan kamu masih belum
terkenal dengan tulisanmu akan membuatmu frustasi dan berpikir bahwa menulis
tidak mampu membuat terkenal. Perbaiki lagi niatmu.
Berbeda
dengan orang yang berniat menulis dengan tujuan kebaikan. Mau terkenal atau
tidak yang penting tulisannya bisa dibaca orang dan mampu menjadi jembatan
untuk berbuat kebaikan. Jika niat yang seperti ini, seorang penulis akan terus
menulis apapun kondisinya. Karena yang dia niatkan bukan untuk membuat dirinya
terkenal atau menjadi tenar. Melainkan tulisannya bisa bagus dan bermanfaat
bagi orang banyak.
Perbaiki
lagi niatmu untuk menulis. Utamakan kualitas tulisan dan kemampuan menulismu
daripada mengejar sesuatu yang belum pasti. Karena seorang penulis dapat
dikenal melalui tulisannya yang baik bukan penulisnya yang terkenal.
Baca juga : 8 Rahasia Agar Naskah Buku Selesai dalam 30 Hari Bahkan Kurang
2. Perkuat Alasan Kenapa harus
menulis?
Kenapa
kamu harus menulis? Pernah tanyakan
kepada diri sendiri, atu bertanya kepada mereka yang sudah memulai untuk
menulis sebelum kamu? Setiap orang punya alasan sendiri untuk menulis, alasan
ini yang akan membuat diri kamu terus menjaga rasa kuat untuk tetap menulis.
Kembali
temukan alasan kenapa kamu mau menjadi seorang penulis. Apakah hanya untuk
coba-coba menulis, mengisi waktu luang, ingin menjadi seperti mereka yang
terkenal, atau ingin membuat tulisan yang berguna untuk orang banyak?
Hampir
sama dengan niat, dengan alasan kuat dan niat yang baik, kamu akan bisa
mempertahankan rasa kuat untuk bisa terus menulis. Tanpa perlu mengatur mood,
cukup mengatur diri agar bisa terus menulis. Sudah temukan alasan menulis? Saatnya
lanjutkan dirimu untuk menulis.
3. Hindari Virus menilai karya sendiri
Hahaha.
Kenapa tertawa di awal kalimat pada sub bab ini? Lucu saja. Hampir mirip
seperti minder. Hal ini hanya terjadi pada setiap penulis. Terutama penulis
pemula terlalu sering melakukan hal ini.
Ketika
kamu sebagai penulis pemula sudah membaut sebuah tulisan utuh entah itu cerpen,
novel, puisi, atau apapun kamu mulai melihat kembali tulisan itu. Ketika ingin
ikut lomba menulis, kamu melihat lagi sendiri tulisan dan mulai ada rasa
keraguan pada dirimu. Ada banyak hal yang terlintas dipikiran ketika melihat
kembali naskah tulisan yang sudah dibikin, dan banyak ketakutan yang mulai
muncul.
Tulisan
kurang bagus, ceritanya kayaknya kurang menarik, nggak layak dipasaran. Itu
semua penilaian yang terlintas. Namun anehnya yang menilai itu adalah diri
sendiri, padahal belum dibaca orang lain, bahkan belum dikirmkan.
Ingat
tugas kita sebagai penulis adalah menulis, dan tulisan kita ditujukan untuk
membaca. Untuk mengetahui sebarapa layak dan bagus tulisan kita itu urusan
pembaca dan tidak perlu kamu pusing memikirkan tulisanmu. Jika ketakutan itu
yang muncul maka rasa menulismu pun akan hilang. Menulislah untuk meningkatkan
rasamu, dan biarkan tulisan itu menjadi baik dengan sendirinya.
4. Bukan saatnya menunda
Saatnya
menulis. Penundaan bisa menghilangkan rasa menulis yang baik. Ketika kita
menunda satu waktu menulis, satu rasa menulis perlahan juga mulai menghilang.
Ketika terlalu sering menunda menulis maka momentum untuk merasakan nikmatnya menulis
akan hilang, dan menumbukannya lagipun akan susah.
Paksakan
diri untuk terus bisa menulis, bisa di buku atau media lain yang dijadikan
tempat untuk menghasilkan tulisan. Nikmati prosesnya dengan terus memaksakan
diri. Sebagai langkah awal hal ini memang akan terasa sulit, namun dengan
rutinitas yang terus berlanjut, akan ada masanya membuat kita menjadi nikmat
dan enak untuk menulis.
Baca juga : Drafting, Proses Menulis Buku dengan Bebas
Terus
lakukan hal itu. Keika terbersit untuk menundanya, saat itu pulalah waktu yang
tepat untuk menulis. Dengan membunuh waktu menunda setiap momentnya, saat
itulah kamu mulai menumbukan rasa untuk terus menulis. Jangan tunda nanti atau
besok, menulislah sekarang juga.
5. Nikmati saat-saat menulis
Memang
tidak mudah untuk merasakan asyiknya menulis, apalagi kalau kita penulis
pemula. Berikan cinta dan jiwa di setiap waktu kita menulis. Jangan pernah
membuat hal itu menjadi susah.
Bayangkan
katika membuat novel, kamu hadir disetiap cerita yang berjalan. Nikmati suasana
yang sedang kamu tulis, seakan-akan kamu sendiri yang sedang mengalaminya.
Bayangkan tempat-tempat indah yang kamu tuliskan dalam cerita menjadi tempat
singgah saat menulis. Buatlah dirimu benar-benar hadir di dalam cerita
tulisanmu.
Begitu juga dengan cerita pendek. Anggap saja, kamu sedang
menyaksikan cerita singkat yang terjadi di depanmu. Atau mungkin kamu sedang
mendongeng kepada orang-orang tentang sebuah cerita.
Ketika
menulis buku non-fiksi juga seperti itu. Kamu yang menuliskan cara-cara
berbisnis yang baik, masukkan jiwamu seolah-olah kamu memang sedang berbicara
kepada orang banyak tentang cara-cara berbisnis. Rasakan kehadiran orang yang
mendengar penjelasan dan arahan darimu. Masukkan rasa itu ketika kamu sedang
menulis, sehingga setiap kamu melakukannya tak ada rasa bosan dalam proses
menulis yang kamu lakukan.
6. Temukan waktu yang pas saat menulis
Nah,
dalam menulis kita juga harus mencari waktu yang pas untuk bisa menulis dengan
efektif dan baik. Bisa jadi ada orang yang lancar melakukan sesuatu di malam
hari, ada yang bisanya di pagi hari atau bahkan dini hari. Setiap orang memiliki
moment waktunya masing-masing.
Temukan
waktu yang paling ideal bagimu untuk menulis. Cari kondisi terbaik untuk
menulis dan menuangkan ide yang bersemayam dikepalamu. Kalau kebanyakan orang
mengatakan waktu paling baik adalah setelah subuh atau sepertiga malam. Disana
keika kinerja otak sedang sangat baik.
Namun kamu bisa menemukan gaya sendiri,
bisa jadi siang hari, atau sore hari waktu yang terbaik untuk melakukannya.
Setiap orang memiliki gaya berbeda, yang terpenting temukan gayamu temukan
waktumu.
7. Cari suasana baru
Untuk
meningkatkan rasa menulis yang ada pada diri sendiri, bisa dengan menggunakan
pola atau rasa yang berbeda dari biasanya. Mungkin kamu merasa bosan ketika
selalu mengetik atau membuat tulisan di dalam rumah atau di depan meja kerja
biasanya. Boleh jalan-jalan ke pantai atau ke danau.
Bisa mulai mencoba menulis
disana untuk lebih santai. Atau keluar kota bila perlu, membuat tulisan dari
catatan perjalanan yang bisa dijadikan bahan ketika pulang.
Cobalah
untuk mengekslpore diri lebih jauh. Ikut komunitas dan bergabung dengan
teman-teman yang sama-sama suka menulis. Buka pikiran lagi untuk bisa melihat
pandangan lebih luas. Kembangkan diri terus untuk bisa membuat diri tidak hanya
melihat layar dan dinding dirumah. Ada banyak hal yang bisa untuk terus kamu
ubah dan kembangkan. Karena dunia tidak hanya sebsar biji kelereng?
Baca juga: Terungkap..!! Metode Menulis Novel Lengkap Cocok untuk Pemula
8. Ingat Target
Nah
untuk memusatkan rasa menulis yang terus terpacu, jangan lupakan target
menulis. Jika kamu sebagai penulis pemula sudah tentu punya target kapan
tulisanmu akan diselesaikan. Dengan target itu akan membuatmu disiplin dan
merasakan bahwa menjadi seorang penulis adalah hal yang tidak cukup dilakukan
sekejap mata.
Mungkin
akan ada saatnya kamu merasa kurang pas dan lelah untuk menulis. Tapi ingat
lagi tujuan dan target yang kamu buat di awal. Itu bisa membuat dirimu untuk
terus mempertahankan rasa menulis. Memang awalnya akan ada rasa keterpaksaan
melakukannya. Namun bertahanlah dengan rasa terpaksa itu. Akan ada titik dimana
rasa itu mnjadi ssebuah kenikmatan yang bukan lagi jadi paksaan.
Target
akan meluruskan jalan yang ingin kamu capai. Bagaimanapun kondisinya dengan target
yang jelas, jalan yang kamu lakukan juga kan menjadi jelas. Terus menulis dan
ciptakan suasanamu.
----------------------------------------------------
Dapatkan artikel terbaru kami
No comments:
Post a Comment